http://img264.imageshack.us/img264/7575/image16kn8.gif ForbesSmansasiboy: SHARE SNMPTN 2011

Minggu, 23 Januari 2011

SHARE SNMPTN 2011

                                          Hasil SNMPTN Perlu Dicermati Serius
          Hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang berbanding terbalik dengan hasil ujian nasional (UN) sepantasnya dicermati secara lebih serius. Apalagi jika nilai UN akan dijadikan satu-satunya pertimbangan   masuk   perguruan            tinggi    negeri. Soal-soal yang    dibuat untuk UN dan SNMPTN fungsinya jelas        berbeda.
– Hamid Hasan
“Harus dievaluasi secara cermat, agar jangan sampai merugikan calon mahasiswa,” kata pakar evaluasi pendidikan, Hamid Hasan, Senin (19/7/2010) kemarin.
Seperti diberitakan, siswa di Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta, yang nilai rata-rata UN-nya rendah, justru paling banyak diterima di PTN lewat jalur SNMPTN. Sebaliknya di Bali, yang nilai rata-rata UN-nya tertinggi, tingkat keberhasilan siswa masuk PTN justru sangat rendah.
Menurut Hamid, model soal yang diujikan dalam UN dan SNMPTN memang tidak sama. Soal UN lebih banyak bersifat menguji hasil belajar siswa. Adapun soal-soal SNMPTN berupa tes prediktif yang memprediksi keberhasilan seseorang ketika belajar di PTN.
“Jadi, secara teori, keduanya jelas tidak terkait. Soal-soal yang dibuat untuk UN dan SNMPTN fungsinya jelas berbeda,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Hamid, rencana pemerintah menggunakan hasil UN sebagai satu-satunya persyaratan masuk ke PTN pada tahun 2012 justru sangat berbahaya jika menggunakan model soal sekarang. Akan lebih baik apabila PTN merancang tes khusus untuk masuk PTN yang tidak berbentuk tes hasil belajar, tetapi tes prediktif atau attitude test.
“Dalam teori pendidikan, tes UN tidak bisa digunakan untuk masuk ke PTN karena nature-nya memang berbeda,” ujarnya.
Pola Jawaban SNMPTN Sama, Tak Lulus
      Perlu diketahui, lembar jawaban yang dicurigai memiliki pola jawaban yang sama langsung tidak lulus. Ini karena pola jawaban seperti ini calon mahasiswa dicurigai melakukan kerja sama pada saat ujian. Ada sekitar 1.000-an lembar jawaban seperti ini dari total peserta SNMPTN diseluruh Indonesia.
Selain pola jawaban yang sama, juga diperhatikan kesalahan salah menulis data pada lembar jawaban. Ini juga menjadi salah satu penyebab ketidaklulusan peserta SNMPTN.
Yang pasti, tingkat persaiangan kelulusan sangat ketat. Itu karena pendaftarnya banyak, sementara kuota yang disedikan terbatas.
Karakteristik Soal Snmptn
      SNMPTN merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN 2010 tetap dilaksanakan dalam semangat untuk memperluas akses masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat masuk ke perguruan tinggi negeri. Untuk menjamin kredibilitas seleksi, Panitia SNMPTN 2010 berupaya keras untuk meningkatkan mutu pelaksanaannya. Salah satu bentuk perbaikan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan SNMPTN 2011 adalah diterapkannya sistem pendaftaran secara online untuk pertama kalinya.
Jenis tes Snmptn terdiri dari :
1. Tes Potensi Akademik (TPA)

2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
2. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
3. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

Pembobotan Hasil Ujian
Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :
* 1. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%

* 2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%

Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
* 1. TPA & TBSP : 60%

* 2. Uji Keterampilan : 40%

Penilaian Hasil Ujian
Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
* 1. Jawaban BENAR : + 4

* 2. Jawaban SALAH : – 1
* 3. Tidak Menjawab : 0

Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.
1. Ujian Keterampilan.

2. Bagi penyandang tuna netra yang ingin mengikuti seleksi ini dapat dipandu petugas khusus.
3. Bagi peserta seleksi yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan khusus.
4. Biaya mengikuti keterampilan khusus dibayarkan kepada PTN pilihan yang melaksanakan ujian dan ditanggung sendiri oleh peserta.
5. Peserta yang memilih 2 (dua) Program Studi Kesenian/Keolahragaan/ PGSD/PGMI diwajibkan mengikuti uji keterampilan di kedua program studi tersebut.
6. Hasil ujian keterampilan khusus digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan ujian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar